Tips menyusun rencana investasi kamu untuk masa depan
Menyusun rencana investasi sama mudahnya dengan membuat rencana perjalanan. Kamu perlu tahu kemana kamu akan pergi, berangkat dari mana, dengan menggunakan kendaraan apa, melewati jalur mana saja, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya perjalanan, dan hal apa yang harus diperhatikan dalam perjalanan. Seperti ungkapan Benjamin franklin yaitu “If you fail to plan, you are planning to fail”.
Susunlah rencana investasi kamu dengan matang agar kamu bisa tidak salah langkah. Berikut adalah beberapa tips yang perlu kamu lakukan:
1. Menentukan Tujuan Berinvestasi
Sebelum masuk ke investasi, kamu perlu mendefinisikan terlebih dahulu tujuan keuanganmu. Misalnya untuk dana untuk pensiun, dana untuk menikah, dana untuk melanjutkan studi S2, atau sekedar beli mobil baru. Setelah kamu mengerti tujuanmu, maka kamu bisa menentukan apakah rencana investasi kamu itu sifatnya untuk proteksi atas inflasi, pendapatan tambahan, atau pertumbuhan kekayaan.
2. Menentukan kapan dana investasi tersebut akan anda gunakan
Sudah semestinya anda tahu persis kapan dana anda akan dibutuhkan, serta berapa nilainya dan untuk keperluan apa. Apabila anda sudah mengetahui secara detil mengenai kapan dana akan anda butuhkan maka proses memilih sebuah kendaraan investasi yang sesuai dengan tujuan tersebut akan lebih mudah. Secara umum produk investasi sudah dibagi berdasarkan jangka waktunya masing-masing, antara lain Jangka pendek (1-2 Tahun), Jangka Menengah (2-5 Tahun ) dan Jangka Panjang ( > 5 Tahun).
3. Pilih strategi investasi Anda
Secara umum, semakin muda usia Anda, semakin tinggi risiko yang Anda bisa ambil. Mengapa? Sebab Anda punya lebih banyak waktu pemulihan terhadap kelesuan pasar atau kerugian yang mungkin dialami. Jika Anda masih berusia 20-an (sehingga target investasi Anda jangka panjang), maka Anda boleh memilih instrumen investasi yang agresif dan berisiko lebih tinggi. Tetapi untuk tujuan investasi jangka pendek, pilihlah instrumen yang konservatif dan berisiko lebih rendah. Atau, padukan kedua invetasi di atas. Misalnya ketika memilih reksadana, pilihlah produk yang sesuai profil risiko Anda.
4. menentukan besarnya dana yang akan diinvestasikan
Anda harus mengetahui berapa jumlah dana yang akan anda investasikan. Gunanya agar anda dapat menentukan apakah anda akan berinvestasi secara sekaligus (lump sum), atau rutin setiap bulan. Ini ada kaitannya dengan metode investasi. Kedua metode tersebut sama baiknya, namun dari beberapa literatur investasi didapatkan bahwa semakin sering anda berinvestasi maka semakin efisien hasil dari investasi anda.
5. Mengenali Resiko Investasi
Pada setiap program Investasi pastinya mengandung resiko dan tidak ada investasi yang bebas dari segala resiko. Namun anda harus ingat dibalik setiap resiko pasti ada keuntungan. Resiko dan keuntungan berjalan secara beriringan. Resiko tinggi pasti memiliki keuntungan tinggi begitu pula sebaliknya.
6. Monitor dan evaluasi investasi secara berkala
Supaya tahu apakah investasi Anda berjalan sesuai tujuan, periksalah secara berkala. Evaluasi investasi Anda, sehingga Anda tahu perubahan apa yang seharusnya Anda lakukan. Apakah kurang atau malahan terlalu banyak? Apakah Anda kurang banyak menyisihkan uang guna mencapai tujuan investasi? Atau jangan-jangan Anda menyisihkan terlalu banyak uang?Selain itu, pada poin ini Anda dapat menyesuaikan pilihan instrumen investasi, mengingat risiko profil Anda pun berubah seiring waktu. Seperti bertambahnya usia atau jumlah tanggungan. Agar lebih sesuai, kurangi alokasi instrumen berisiko tinggi dan tambahkan alokasi instrumen di risiko rendah.
Sumber :
www.axa.co.id
www.finansialku.com
www.seputarforex.com